Senin, 13 Juni 2011

Hatta: Kerusakan Hutan Masih Tinggi

Ambon - Menteri Negara Lingkungan Hidup RI, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kerusakan hutan di Indonesia hingga saat ini masih tinggi dan belum sebanding dengan upaya pemulihannya.

"Laju kerusakan hutan masih belum sebanding dengan laju pemulihannya. Kerusakan hutan sekitar 1,1 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemam­puan pemulihan lahan yang telah rusak masih sekitar 0,5 juta hektar per tahun," Ungkap Hatta dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur Maluku, KA Ralahalu pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berlangsung di Lantamal IX Ambon, Jumat (10/6).

Kondisi ini, kata Hatta, mengakibatkan masih terjadinya kerusakan lingkungan dimana masih mengalami kejadian banjir dan longsor yang tidak hanya mengakibatkan kerugian ekonomi, namun juga merenggut jiwa manusia.

Kerusakan tersebut mengurangi layanan hutan bagi kehidupan seperti menata siklus air, tempat beradanya keaneka­ragaman hayati dan memitigasi perubahan iklim. Kerusakan hutan dan perubahan fungsi lahan memberikan kontribusi besar bagi memburuknya perubahan iklim di Indonesia.

"Ancaman kelestarian hutan perlu diantisipasi secara optimal, di mana seluruh aktivitas pembangunan harus berwawasan lingkungan dan mengacu pada daya dukung, daya tampung serta pencadangan. Hal ini disebabkan kegiatan industri terutama pertambangan yang merusak lingkungan, masih maraknya pembalakan liar (illegal logging), konversi lahan untuk pemukiman dan perke­bunan serta yang tidak kalah seriusnya adalah pembakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Hal yang penting lagi, tandas dia, adalah melanjutkan dan mengembangkan upaya penanaman dan pemeliharaan pohon seperti gerakan 1 milyar pohon yang dicanangkan oleh Presiden RI. Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen di bawah kondisi business as usual tahun 2020, di mana kontribusi reduksi emisi dari sektor hutan dan lahan gambut sekitar 80 persen.

Olehnya itu, dengan tema tahun 2011 yang dikeluarkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), yakni Forests, Nature at Your Service yang disesuaikan dengan konteks Indonesia, sehingga Tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia tahun ini adalah ‘Hutan Penyangga Kehidupan'. Makna utama dari tema ini adalah hutan memiliki esensi sebagai penjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan hidupnya. (S-35)

Tidak ada komentar: