Selasa, 27 September 2011

Presiden SBY: Segera Pulihkan Ambon

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudho­yono menegaskan, konflik yang terjadi di Ambon harus diselesaikan secara tuntas. “Saya ingin di Ambon itu selesai­kan secara tuntas. Pemerintah Dae­rah termasuk kepolisian daerah dan komando teritorial harus pulihkan dan kembalikan situasi Ambon yang normal,” tandas SBY dalam konfe­rensi pers yang didampingi Wapres Boediono dan Menkopolhukam Djoko Suyanto, di kantor Presiden, Minggu (25/9).
Dalam kasus Ambon itu, kata SBY, yang paling diperlukan adalah kece­patan tindakan. Pasukan kepo­lisian tidak boleh tanggung-tanggung untuk mencegah hal-hal yang tidak perlu terjadi.
“Saya tahu ada provokasi dan agitasi lewat berita sms, saya minta lakukan tindakan hukum. Negara ini bahaya kalau ada provokasi agitasi dan berita-berita bohong. Negara manapun ingin negaranya tidak telanjang dan lakukan yang bisa kita cegah,” katanya.
SBY mencontohkan kejadian di Ambon beberapa waktu lalu yang diguncang gangguan yang relatif kecil tapi cukup mengakibatkan kerugian harta benda.
“Semua yang terjadi di Ambon, saya minta apakah Polri, lembaga intelijen termasuk gubernur, bupati, walikota tidak under estimate, tidak anggap semua baik-baik saja. Ja­ngan abaikan informasi apapun, harus responsif, harus diolah dan diambil tindakan-tindakan agar tidak terjadi sesuatu di daerah itu,” jelasnya.
SBY juga minta aparat keamanan untuk melakukan investigasi secara internal. “Kedalam secara internal saya juga minta lakukan investigasi, apa yang dilakukan jajaran kepo­lisian kita utamanya yang ada di daerah karena saya ketahui bahwa pihak intelijen sudah diberi peringa­tan dan Kapolri juga sudah beri instruksi kepada jajaran kepolisian,” tandasnya.
SBY rupanya ingin memastikan bahwa para aparat keamanan dengan intelijen telah bekerja dan telah men­jalankan tugas-tugas mereka seba­gai­mana yang diharapkan.
Selain itu, ia juga menginstruk­sikan seperti yang pernah ia sebut­kan sebelumnya, agar para Guber­nur, Kapolda, Pangdam, dan Danrem yang bertugas di daerah melakukan langkah-langkah terpadu, sinergis, untuk mencegah aksi terorisme dan kekerasan horisontal, juga konflik antar komunal. “Ini menjadi tugas negara, dengan kejadian hari ini saya ingatkan kembali bahwa tugas yang saya sampaikan di Bogor beberapa waktu lalu harus dilakukan sungguh-sungguh dan tidak boleh berhenti,” ungkapnya..
Kepada jajaran intelejen, komando teritorial dan Polri, SBY juga memerintahkan untuk aktif melakukan pencegahan konflik antar komunal dan kekerasan. Menurutnya bertindak preventif jangan disalahartikan seba­gai suatu hal yang represif.
“Saya berharap penegak hukum tidak perlu takut apa yang saya sebutkan tadi. Karena kejahtan tidak terkait dengan agama dan etnis, kejahatan adalah kejahatan, teroris­me adalah terorisme,” tandasnya. (web)

Berita Khusus

Entri Populer


Artikel